masih berlanjut di chapter 3,
tidak henti-hentinya saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membaca dan mengikuti jalannya cerita ini, kritik dan saran kalian sangat
berarti bagi kebahagian hana dan Aarick . .
Chapter 3
kau dan aku
part (II)
“diluar”
Celi
: apa yang mereka katakan
kenapa lama sekali ? celi lapar kak Aarick
Aarick : (melamun)
Celi :
kak ?!!
Aarick : o-oh, kenapa celi ? maaf kakak tidak
mendengarkanmu
Celi :
hmppph ! celi masih lapar
Aarick : eeehhh kemana makanan yang diberikan
bibi tadi?!
Celi :
sudah habis kak, celi mau lagi
Aarick : apa makanmu memang sebanyak ini? itu
porsi untuk orang 4 loh
Celi :
dirumah kak hana dan rino sedikit sekali makan, mereka bilang hana harus makan
yang banyak agar cepat tumbuh besar
Aarick : kalau begitu biarkan mereka makan
banyak malam ini, kakak akan memberikan mu juga porsi yang lebih besar
Aarick : paman ... (memanggil supirnya)
Aarick : tolong pesankan makanan untuk kami
makan disini, ini uangnya
Paman :
baik tuan .
Celi :
kak Aarick ??
Aarick : ya kenapa ??
Celi :
kenapa kakak sangat baik dengan kami, kakak selalu pulang bersama kak hana, dan
kenapa kak rino tidak keberatan jika itu kak Aarick yang menemani kak hana ?
Aarick : hmm..
ya... mungkin itu karena kami teman sejak kecil? Ya teman kecil
.
. . .
Celi :
kak ? apa kakak suka dengan kak hana ??
Aarick : suka ? dengan hana ? tidak mungkin ..
, bahkan dia juga pasti tidak pernah untuk memikirkan hal seperti itu, apa yang
kau katakan celi darimana kau tau soal perasaan hah, anak kecil seharusnya
belajar kan ? ahhahaah
Celi :
yah aku melihatnya di tv kak, kalian berdua terlihat seperti pasangan,
seandainya saja kalian berpacaran pasti aku bisa makan yang banyak setiap hari
Aarick : apa hanya makanan saja yang kamu
pikirkan, celi ?
Celi :
tapi kak, kakak ku juga tidak jelek kan. akhir-akhir ini anak nelayan terkadang
datang kerumah, tapi kak rino selalu mengusir mereka.
Aarick : benarkah ? apa yang mereka inginkan ?
Celi :
mereka bilang ingin bertemu dengan kak hana, ketika kak rino memukul mereka
baru mereka mau pergi
Aarick : untung ada kak rino yah ..
Celi :
maksudnya kak ?
Belakangan ini juga aku sering melihat
laki-laki disekolah berusaha mendekatinya dan segera pergi ketika melihatku.
Aarick : yah bukan apa-apa. Sepertinya mereka
sudah berbicara (melihat kak rino dan kak hana memanggil kami)
Aarick : kalau begitu aku juga mau pulang
kasihan paman menunggu lama
Kak
rino : kamu sudah mau pulang rick,
ikutlah makan bersama kami
Celi :
lihat kak ! kak Aarick membelikan makanan yang banyak (senang)
Aarick : mungkin lain kali kak, terima kasih
tawarannya.
Kak
rino : oo-ohh oke hati-hati dijalan
(kenapa dengan anak itu jarang sekali dia memanggil ku kakak)
Sepertinya dia(hana) sudah tidak
apa-apa terlihat dari senyumannya sambil melambaikan tangannya kepadaku. Apakah
ini perasaan ku yang sebenarnya, apa yang terjadi jika aku tidak bisa
bersamanya, dan bagaimana jika dia menyukai orang lain, seperti apa aku
dipandangannya. Kepalaku terasa sakit lagi mungkin aku terlalu khawatir, untuk
saat ini aku biarkan semua nya berjalan seperti biasanya.
Sebelum hana dan kak rino selesai
berbicara celi mengatakan “oh iya kak hana akan berumur 17 tahun bulan ini pada
tanggal 20 agustus, kakak jangan lupa untuk ikut merayakannya bersama kami”. Aku
lupa untuk menanyakan apa hal yang paling disukai hana.
Waktu 4 hari terasa sangat cepat dan
aku sangat gugup padahal aku sudah sering mengunjungi rumahnya untuk bermain
waktu kecil dulu.
“menyanyikan lagu ulang tahun,
kemudian berdoa”
Kak
rino dan celi : oke saatnya makan kue :3
Aarick : tunggu kue itu terlihat mahal siapa
yang membelinya, tidak mungkin engkau yang membelikannya kan kak rino
Kak
rino : apa yang kau katakan bocah ..
, bukannya kau sudah tau bahwa kue ini pemberian ayah dan ibumu ?
Aarick : ternyata ibu dan ayah sudah tahu
duluan kenapa mereka tidak pernah memberitahukannya kepadaku (kesal)
Kak
rino dan celi : (kesal) heii bisa kita makan kuenya??
Aarick : setidaknya biarkan hana yang
mendapatkan potongan pertama kan dia yang berulang tahun
Kak
rino dan celi : ya ya ya , berbisik “kenapa kau mengundangnya hana, aku juga
menyesal mengundangnya kak
Aarick : hei aku bisa mendengar kalian !
Hana :
(tersenyum)
“saaatnya
acara buka kado”
Aarick : kenapa kadonya harus dibuka sekarang
?!
Kak
rino : kenapa bangs** , jika engkau
memberikan hadiah yang aneh untuk hana aku akan membunuh malam ini juga
hahahhaaha
Aarick : huhh tenang saja aku bukan orang
seperti itu,
“hana
membuka kado dari kak rino, isinya : sepatu baru yang cantik”
Kak
rino : kakak lihat sepatu mu sudah
usang, semoga engkau senang dan selamat ulang tahun hana kecil kakak
Hana :
terima kasih kakak (sambil tersenyum)
“hana
membuka kado dari celi, isinya : buku catatan yang lucu”
Celi :
semoga catatannya bisa membantu kakak untuk berbicara dengan orang lain,
selamat ulang tahun
hana :
terima kasih celi (mengusap-usap kepalanya)
“hana
membuka kado dari Aarick, isinya : sebuah kotak bertuliskan (hearing aids)”
Aarick : (sambil membuka kotak dan
memakaikannya ke hana)
Aarick : selama 4 hari ini aku pergi
berkonsultasi kedokter dan menanyakan keadaan hana dengan dokter pribadi kami,
dokter bilang hana menderita tuli konduktif dan masih bisa mendengar jika
menggunakan alat bantu dengar ini
Aarick : bagaimana hana apa kau bisa
mendengar suaraku ?
Hana :
hahh… (mata yang berkaca-kaca)
Selama ini aku selalu kesakitan jika
mendengar suara yang masuk ketelingaku, suara pertama yang kudengar adalah
suara Aarick yang tedengar tegas dan jelas
Aarick : aku mencari alat bantu untuk
berbicara tapi dokter bilang alat seperti itu tidak ada karena itulah mereka
harus menggunakan bahasa isyar---
Tiba-tiba hana memelukku dan menangis
?!!
Kak
rino : woyy kenapa kau membuatnya
menangis di hari ulang tahunnya
Terlihat kak rino dan celi juga
menangis, jika itu celi yang menangis itu hak yang wajar tapi kak rino menangis
membuatku tambah ketakutan apakah aku akan dihajar malam ini. :3
Kak
rino : hana sangat ingin berbicara
dan mendengar, sewaktu kecil kepalanya terluka oleh teman-temannya yang
mengganggunya karena mencoba berbicara dengan mereka
Kak
rino : dia dilempari dan dipukul
tapi dia tidak pernah menangis dan membuat anak sekitar ketakutan ketika
melihat hana yang seperti tidak merasa sakit
Kak
rino : sewaktu ibu kami masih
dirumah, ibu selalu menyanyikan lagu tidur untuk kami dan hana ingin sekali
mendengarnya, ketika hana mendengarnya hana kesakitan dan ayah kami kesal dan
memukul hana
Kak
rino : seandainya tubuh ku besar
waktu itu !!
Kak
rino : juga .. sampai berapa lama
kalian berpelukan didepan kami seperti itu hah?!
Aarick : uh yah anu, hana ?
Celi :
kenapa hanya kak Aarick yang dapat pelukan, padahal kami juga memberikan hadiah
Hana :
(memeluk kak rino dan celi) te..iima…kka..s…ii
Aarick : “sepertinya alatnya berkerja dia
sudah mendengar dengan baik” (tersenyum dan terharu melihat 3 beradik itu)
Aarick : kalau begi---
Kak
rino : jangan pulang malam ini
tidurlah disini, tidur la dikamar kakak bersama-sama
Aarick : tapi.. ibu dan ayah??
Pintu
terbuka
Paman
supir : tuan ada pesan dari ibu dan ayah
tuan
“tidak
ada orang dirumah menginaplah di tempat hana, besok pagi kami baru pulang”
“catatan
: kau harus tidur dengan kak rino mengerti ?”
Aarick : aku sudah tau tentang hal itu dasar
orang tua yang aneh . (jengkel)
Waktu berlalu dan kami tidur
“dikamar
kak rino”
Aarick : wah bau orang tua dikamar ini
(bercanda)
Kak
rino : tidurlah jika kau berisik kau
akan tidur diluar
Aarick : ya ya
Kak
rino : terkadang aku berpikir
seandainya engkau menjadi adikku juga mungkin kehidupan kami bisa lebih baik
lagi
Aarick : kakak bilang apa?
Kak
rino : lupakan, selamat tidur Aarick(mematikan
lampu)
Aarick :selamat malam kak
Aku terbangun dari tidur dan kulihat
jam menunjukkan pukul 5 pagi, tiba-tiba sakit itu kembali dalam keadaan
tertidur pandangan ku mulai hilang semuanya terlihat gelap tetapi sakit
dikepalaku menghilang, hanya penglihatanku yang menghilang sangat gelap.
tiba-tiba setitik cahaya terlihat penglihatanku kembali lagi, ketika kulihat
jam 45 menit sudah berlalu, dari kecil aku sudah berteman dengan rasa takut.
yang kutakutkan adalah aku tidak bisa melihatnya lagi.
Aku segera bangun dan keluar melihat
matahari, terlihat hana yang sedang mendengarkan suara dunia sambil memejamkan
mata dan memakai alat yang kuberikan pada malam itu, aku tidak mengejutkannya
aku hanya melihatinya sambil mengingat keadaanku saat ini
“Hana tersadar”
Hana :
kau sudah bangun? Sejak kapan ? (menggunakan bahasa isyarat)
Aarick : ohh aku baru saja bangun, apa engkau
senang dengan hadiahnya?
Hana :
aku senang sekali, aku minta maaf aku lupa bilang terima kasih (menggunakan
bahasa isyarat)
tanpa kusadari kata-kata itu keluar dari mulutku
Aarick : hana aku menyukaimu !!
Hana :
aku juga menyukaimu (dengan polosnya menjawab)
Aarick : tidak tidak maksudku menyukaimu
sebagai, arrgghh susah sekali mengatakannya
Aarick : hana dimatamu aku ini kau anggap
sebagai siapa ?
Hana :
orang yang spesial ? (menulis dibuku)
Aarick : apa engkau tau maksud orang yang
spesial itu apa ??
Hana
: orang spesial seperti kak
rino dan celi, dan juga... sebagai pasangan?
Hana :
aku takut engkau tidak menyukai orang yang mempunyai kekurangan seperti ku, aku
senang sekali ketika engkau bilang menyukaiku apa aku sedang bermimpi sekarang,
ini benar-benar mimpi yang indah ? (menulis dibuku)
Aarick : aku suka !! kau tidak bermimpi, tidak
perduli apapun kekuranganmu keberadaanmu itu sudah sangat berarti untukku.
Aarick : maukah kau menjadi teman hidup ku,
hana
“mungkin ini yang ibu sering bilang,
habiskan banyak waktumu bersamanya lihat wajahnya sampai engkau tidk bisa
melupakan wajahnya, dan ayah ku bilang keluarga alminda adalah orang yang tidak
akan pernah menyerah seburuk apapun keadaannya keajaiban akan menjawab takdir
yang akan membawa kebahagiaan.
Hana :
tentu saja !! dengan senang hati
Saat itu aku benar-benar bahagia dan
sangat senang, aku berharap waktu berhenti sesaat dan ingin bersama lebih lama
lagi. Akan tetapi setelah hari itu Aarick tidak pernah datang kesekolah dan kerumah
kami, kak rino bertanya kepada paman yang ada di pabrik tentang Aarick, paman
bilang mereka pergi keluar negeri karena bisnis dan Aarick harus bersekolah
disana, dan memberikan alamat rumah Aarick sebelumnya.
Aku yakin Aarick mempunyai alasan
karena tidak memberitahukan ku tentang keberadaannnya, semester akhir hampir
berakhir sebentar lagi aku tamat dari SMA dan melanjutkan kuliah karena
beasiswa yang kudapatkan. Dihalaman depan, terlihat tukang pos memberikan sebuah
surat yang bertuliskan nama
“dari : Aarick Aeron Alminda”
“untuk : Hana Ergastalum “
Bersambung
. .
Penasaran
dengan cerita selanjutnya jangan lupa berikan dukungan berupa kritik dan saran
. dan tidak lupa saya ucapkan terim kasih sudah datang dan membaca di blog kami
:3
Posting Komentar
Posting Komentar