The mute’s
happiness
Dalam kehidupan
ini memang benar manusia tidak ada yang memiliki kesempurnaan. ada yang
terlahir dengan kekurangan serta memiliki kelebihan dan mempunyai kelebihan
tetapi mempunyai kekurangan. Cerita ini menceritakan tentang seorang wanita
disabilitas dan seorang lelaki kaya yang hidup dengan serba berkecukupan .
seperti apakah cerita mereka, selamat membaca ..
Pertemuan
Keadaan semakin
bertambah buruk ketika ibu mengetahui ayah pergi dan tidak pernah kembali meninggalkan
kakak (14) aku (12) dan adikku (7), terkadang aku merasa ini semua karena keberadaanku
aku terlahir bisu dan tidak bisa mendengar. berbeda dengan orang lain yang
menjadi bisu karena cedera atau penyakit. Ibu mulai tidak pernah memperhatikan
kami sering pulang malam dan terkadang kami melihat dia pulang diantar
laki-laki lain, aku dan kakakku pergi mencari pekerjaan agar bisa mendapatkan
makanan. dan kami bersyukur ada sebuah pabrik yang mau memperkerjakan anak-anak
seumuran kami. Pabrik itu sebuah pabrik kacamata yang besar kami diperkerjakan
untuk memasang dan mengemas kacamata yang siap dijual ke berbagai daerah. Akhirnya
kami bisa merasakan kembali untuk merasakan makan makanan yang enak, seperti
biasa ibu belum pulang dan hanya ada adik kami saja dirumah. Uang yang kami
dapatkan dari bekerja kami sisihkan dan kami tabung kakak berkata seseorang
dari kita harus bisa berhasil menjadi orang hebat bagaimanapun caranya dengan
menggunakan bahasa isyarat SIBI( menggunakan satu tangan) dan BISINDO
(menggunakan dua tangan) aku dan adikku mengangguk dan tersenyum.
Setelah seminggu
berlalu ibu tidak pernah lagi pulang kerumah, kakak mencoba mencari ketempat
biasa ibu pergi untuk mabuk, dengan luka yang selalu kakak bawa ketika pulang
kerumah setiap mencari ibu, orang-orang disana bilang “pergi!! Ibu kalian tidak
ada disini apakah kalian tidak tahu bahwa kalian sudah dibuang oleh ibu kalian
? hhahaha. Mendengar perkataan itu kakak ku mengambil botol yang ada di meja dan di pukulnya orang tersebut hingga
botol itu hancur tidak bersisa. Aku hanya bisa melihat kejadian tersebut dan kk
ku dipukul dengan keras oleh teman-teman orang tadi tanpa ampun, aku menghadang
mereka dengan tubuhku dan menggunakan bahasa isyarat agar mereka berhenti
mereka tidak menghiraukan ku dan terus memukul kakakku, aku hanya bisa menangis
air mata ku keluar akan tetapi suara ku tidak keluar dan bahkan aku pun tidak
bisa mendengar jeritan kk ku. Tiba tiba aku melihat seorang laki-laki tua yang
berusaha meneriaki orang-orang itu agar berhenti memukuli kakak dan mengeluar
hp nya untuk menelepon polisi, dan tidak lama kemudian keamanan di sekitar
datang dan mengusir orang-orang itu. Banyak luka yang diterima kk dan kk harus
diarawat di rumah sakit, aku berusaha bilang bahwa kami tidak mempunyai uang
untuk berobat dan mau pulang saja, ternyata bapak yang menolong kami adalah bos
dari perusahaan tempat kami berkerja, kk diarawat dan aku diantar pulang dan dia
memberikan makanan yang banyak dan lezat dan pasti sangat mahal
harganya.sesampainya dirumah adikku menangis karena kelaparan jam menunjukkan
pukul10.30. aku berterima kasih dengan bapak yang mmengantar ku tadi dia
bertanya kemana orang tua kalian, karena aku tidak bisa berbicara adikku
menjawab sambil makan dengan lahap ayah dan ibu pergi kami sudah dibuang dengan
polosnya, mendengar itu bapak itu malah tertawa terbahak-bahak dan berusaha
menghibur kami dan menawarkan aku dan kk ku untuk diadopsi dan bersekolah, aku
memberi isyarat mengatakan bahwa kami tidak mau sekolah kami sudah berkerja
sekarang, berkerja diman pungkas bapak itu langsung, untuk seumuran kalian
seharusnya belajr dan bermain bukannya berkerja katanya, aku bilang tetap tidak
mau dan berterimakasih kepada bapak itu bapak itu bilang dimana kalian berkerja
bapak itu terkejut ternyata tempat kami berkerja ternyata di perusahaan yang
dia pegang, bapak itu langsung menelpon paman yang menerima kami berkerja apa
memang betul kami berkerja disana “karena saya bos nya disnaa untuk sementara
kalian tidak diperbolehkan dulu untuk berkerja sampai kk kalian sembuh,
mengerti?, itu yang bapak itu katakan sebelum pulang.
Esok harinya
ada orang yang datang dengan pakaian yangg rapi dan membawakan alat tulis dan
mengajak kami untuk menjemput kk pulang dari rumah sakit karena kk sudah sembuh
dan kami diajri membaca dan menulis, tidak lama kemudian datang bapak sekaligus
bos tempat perusahaan yang menolong kami kemarin dengan istrinya “wah ternyata
merka sangat tampan dan cantik, mereka bilang aku seumuran dengan anak
laki-lakinya dirumah”, tanpa aku sadari aku menangis air mataku keluar sekilas
aku teringat ibu dan ayah bagaimana kabar merka apakah mereka baik-baik saja. Mulai
sekarang panggil aku ibu aku ibu kalian sekarang, beliaulah yang mengajari kami
membaca dan menulis hingga kami bisa, dan kami disuruh untuk bersekolah, akan
tetapi kk ku tetap menolak tawaran mereka jika ingin bersekolah aku dan adikku
saja yg bersekolah “aku akan tetap berkerja dan membiayai adik-adikku” mohon di
mengerti, mendengar perkataan kk ku mereka berdua tersenyum dan bilang mulai
besok silahkan berkerja dan untuk adik-adikmu siap-siap untuk pergi bersekolah
besok.
Aku tidak
tau perasaan seperti apa yang kurasakan sekarang bahagia sedih senang dan takut
berccampur menjadi satu karena aku bahkan tidak pernah bersekolah sebelumnya ..
Kemudian pagi
harinya kami mulai bersekolah disana mereka ternyata orang-orang yang sama
denganku aku dimasukkan kesekolah disabilitas dan adikku disekolah umum yang
bersebelahan lokasinya. Setelah pulang sekolah aku mengantarkan makanan untuk
kk ku “itulah pertemuan pertamaku dengannya ..”. seorang anak laki-laki dengan
gaya rambut yang aneh dengan pakain yang bagus dan juga sangat harum ketika dia
lewat. “apa yang kau lakukan JELEK” kenapa kamu kotor sekali jangan pandang aku
dengan matamu itu dasar JELEK, dia terus memanggil ku jelek apakah aku memang
sejelek itu? “Kenapa engkau tidak bicara apa engkau tidak mendengar perkataan
ku ? aku mencoba menjawab pertanyaannya dengan bahasa isyarat, apa yang kau
lakukan ternyata penampilanya saja yang kerenternyata dia bodoh wkwkw.aku
menulis di tanah dan aku bilang itu bukan urusanmu dasar si bodoh berambut
aneh, dan aku pergi mengantarkan makannan untuk kk ku, woy lu mau kemana gadis
aneh apa maksudmu si bodoh berambut aneh,
dia sangat berisik dan juga lucu. Karena aku sering mengantarkan makanan
ku terkadang aku menunggu kk ku pulang dan terkadang dia datang ketika ayah dan
ibunya mengecek perusahaan untuk menerima laporan dari pegwainya, sebenarnya
hal tersebut bisa mereka lakukan dirumah akan tetapi mereka bertujuan untuk
melihat sekaligus menjaga aku kk dan adikku. Kami jadi lebih sering bertemu dan
bermain bersama terkadang aku mengajarinya bahasa isyarat, seiring berjalannya
waktu dia tidak lagi memanggilku jelek mungkin karena ibunya mulai mendandaniku
sebagai gadis kecil yang lucu pada umumnya, terkadang dia marah kepda ayah dan
ibunya ketika terlambat ke perusahaan dan dia marah ketika aku bermain dengan
anak-anak nelayan yang berada di dekat pabrik tersebut. Aku mengambil buku dan
menulis “kenapa apakah engkau marah” dia tidak menjawab dan tetap diam mungkin
dia butuh waktu sendiri, aku berkeliling disekitar pabrik dan melihat ada
seekor anak burung yang tersangkut diantara tumpukkan kayu aku berniat menolong burung tersebut akan tetapi kayu
yang menghalangi nya malah bergerak menuju kearahku, tiba-tiba aku terdorong
dari belakang dan ternyata dia yang melindungiku dari jatuhnya tumpukkan
kayu-kayu tersebut, brubuhg-brubhug burung itu bebas akan tetapi dia pingsan
dan banyak kayu yang menimpanya, aku berusa minta tolong suaraku tidak keluar,
to..ongg to..ong, oo..ng aku berusah mencari bantuan aku terkejut tiba-tiba dia
memegang tanganku dan tertawa kayu kayu ini tidak akan bisa melukaiku bantu aku
menyingkirkannya, dan dia bilang rahasiakan ini dari ayah dan ibu aku mungkin
tidak akan diizinkan bermain disini lagi jika aku ketahuan dengan apa yang baru
saja terjadi “apakah ngkau tidak apa-apa” tanyaku khawatir”, tidak apa-apa aku
tidak merasa sakit mungkin karena tubuku kuat hahhaaha tapi engkau terluka, aku
akan mengambil obat, jangan beli plester saja supaya lukaku tidak terlalu
kelihatan, “saat itu adalah saat pertama kalinya aku sangat dekat dengannya
ketika memasang plester di dahinya, tiba-tiba wjahnya memerah dan dia langsung meninggalkanku
pulang, tidak lama kemudian kk ku pulang kenapa bajumu kotor kau bermain dengan
anak nelayan itu lagi? Tanya kakk ku aku menggelengkan kepala, ayo kita pulang
adik kita pasti sudah sangat kelapran . .
nice salam hangat dari https://futbolcafe19.xyz/
BalasHapusterima kasih azwar hidayat salam hangat dari https://www.allteachbd.xyz/
HapusTrllu bnyk typo,cerita sdh bagus,bnyk tanda baca yg kurang,lbih bgus lgi di jadiin dialog 🙏🙏🙏🙏
BalasHapusTerimakasih Mutia saharani atas sarannya
BalasHapusNice story
Hapusterima kasih Unknown ikuti terus ceritanya :3
BalasHapus